Kasus Audit Kinerja

Hasil Audit

Dummy Data untuk Simulasi Audit dengan Pencapaian Kinerja Buruk
Table 7
Jenis Data
Data Simulasi
Hasil Panen Total Sebelum Kerusakan (Ton/Ha)
16.0, 17.5, 15.8, 18.2, 16.9
Hasil Panen Rusak akibat Hama (Ton/Ha)
4.5, 5.1, 4.8, 5.4, 5.0
Populasi Hama Sebelum Pengendalian (Hama/Ha)
1300, 1450, 1400, 1500, 1350
Populasi Hama Setelah Pengendalian (Hama/Ha)
400, 450, 420, 480, 440
Volume Pestisida yang Digunakan (Liter/Ha)
25, 30, 28, 32, 26
Area yang Diperlakukan (Ha)
90, 100, 95, 105, 92
Jadwal Aplikasi Pestisida (Hari)
6, 7, 5, 8, 6
Kepatuhan terhadap SOP (%)
60, 65, 62, 58, 63
Hasil Panen Per Hektar Sebelum Program (Ton/Ha)
7.5, 8.0, 7.8, 8.3, 7.7
Hasil Panen Per Hektar Setelah Program (Ton/Ha)
9.5, 10.0, 9.8, 10.2, 9.7
Catatan Waktu Pelaksanaan (Hari)
15, 16, 14, 17, 15
Cuaca Selama Program (Kategori)
Hujan, Hujan, Berawan, Hujan, Berawan
Gangguan Logistik (Kejadian)
3, 4, 3, 5, 4
There are no rows in this table

Analisis Kinerja yang Buruk

Hasil Panen Rusak akibat Hama:
Tinggi (4.5-5.4 Ton/Ha), menunjukkan efektivitas pengendalian hama yang rendah.
Populasi Hama Setelah Pengendalian:
Masih tinggi (400-480 Hama/Ha), mengindikasikan pengendalian hama tidak berhasil secara maksimal.
Kepatuhan terhadap SOP:
Rendah (58-65%), menunjukkan pelaksanaan di lapangan tidak sesuai prosedur.
Volume Pestisida yang Digunakan:
Rendah (25-32 Liter/Ha), di bawah standar optimal.
Cuaca Selama Program:
Mayoritas hujan, yang dapat memengaruhi efektivitas aplikasi pestisida.
Gangguan Logistik:
Tinggi (3-5 kejadian), menyebabkan pelaksanaan pengendalian tidak lancar.

Indikasi Akar Masalah

Kepatuhan SOP Rendah: Pelaksanaan program tidak disiplin.
Kondisi Cuaca: Aplikasi pestisida saat hujan mengurangi efektivitas.
Gangguan Logistik: Masalah alat dan bahan memperlambat eksekusi program.
Volume Pestisida Tidak Optimal: Jumlah yang digunakan tidak mencukupi untuk cakupan area infestasi.

Temuan Audit

Judul: Kinerja Pengendalian Hama Tidak Optimal pada Perkebunan Kelapa Sawit
Kondisi:
Tingginya kerugian hasil panen akibat hama (4.5-5.4 Ton/Ha).
Populasi hama setelah pengendalian masih tinggi (400-480 Hama/Ha).
Volume pestisida yang digunakan di bawah standar optimal (25-32 Liter/Ha).
Kepatuhan terhadap SOP rendah (58-65%).
Kriteria:
SOP Pengendalian Hama menyatakan bahwa tingkat kepatuhan minimal adalah 90%.
Volume pestisida ideal adalah 35-50 Liter/Ha sesuai standar teknis.
Tingkat pengurangan populasi hama minimal adalah 80% dari populasi awal.
Akibat:
Penurunan produktivitas hasil panen sebesar 30% dibandingkan target.
Peningkatan biaya akibat infestasi hama yang terus berlangsung.
Potensi kerugian reputasi akibat ketidakefektifan pengendalian hama.
Sebab:
Pelaksanaan tidak sesuai SOP.
Cuaca yang tidak mendukung (mayoritas hujan).
Masalah logistik yang menyebabkan keterlambatan dan ketidakefisienan.
Rekomendasi:
Tingkatkan pelatihan tenaga kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap SOP.
Lakukan aplikasi pestisida pada waktu yang lebih tepat (hindari cuaca hujan).
Optimalkan volume pestisida sesuai dengan standar teknis.
Tingkatkan perencanaan logistik untuk mengurangi gangguan selama pelaksanaan.
Implementasikan sistem monitoring real-time untuk memastikan pelaksanaan yang tepat waktu dan efisien.
Want to print your doc?
This is not the way.
Try clicking the ⋯ next to your doc name or using a keyboard shortcut (
CtrlP
) instead.