icon picker
Outline Perbaikan Proses Produksi Q2 [Jangka Menengah]

Latar Belakang

Penyelesaian produksi tahun 2025 menghadapi tantangan serius akibat penumpukan order, ancaman keterlambatan proyek, dan eksekusi desain/layout yang tidak tepat waktu. Divisi visual menjadi bottleneck utama, sementara beberapa SDM inti akan segera habis masa kontraknya. Di sisi lain, minimnya kepemimpinan aktif turut memperparah distribusi kerja dan efektivitas eksekusi.
Diperlukan upaya sistematis untuk mengidentifikasi akar masalah dan hambatan utama, agar menjadi dasar penyusunan keputusan strategis penyelesaian produksi dalam 2 bulan ke depan oleh jajaran C-Level.

Tujuan

Menjaga kelancaran penyelesaian proyek produksi 2025 dengan cara mengurai hambatan utama, menghindari penalti proyek, menyelesaikan backlog, serta mengefektifkan kerja tim produksi secara terorganisir dan terukur. Untuk itu, diperlukan identifikasi masalah dan analisis akar penyebab sebagai dasar bagi jajaran C-Level dalam menetapkan keputusan strategis untuk dua bulan ke depan.

1. Screening Masalah dan Kondisi Lapangan

Identifikasi kendala aktif di setiap titik proses
Daftar order dan proyek yang terancam terlambat
Pemetaan SDM (kontrak habis, kapasitas kerja)
Dokumentasi dampak & urgensi penyelesaian
📎 Output: Rekap masalah aktual & urgensinya

2. Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis)

Gunakan metode analisis akar masalah
Identifikasi akar masalah di setiap divisi
Kategorisasi akar masalah: sistem, orang, alat, beban kerja
📎 Output: Peta akar masalah dan prioritas intervensi

3. Strategi Perbaikan

Rumuskan strategi jangka pendek dan menengah
Contoh strategi: redistribusi beban kerja, percepatan approval, alur revisi efisien, tambahan freelance, supervisi lapangan
📎 Output: Daftar strategi dan pendekatan perbaikan

4. Tindakan Implementasi (Quick Wins vs Structural Fix)

Daftar aksi cepat (7 hari ke depan)
Tindakan jangka menengah (1–2 bulan)
Penugasan tim, shifting personel, outsourcing
📎 Output: Rencana aksi lengkap dengan PIC & waktu pelaksanaan

5. Klarifikasi Peran & Reorganisasi Tim

Reposisi tanggung jawab yang tumpang tindih
Tentukan leader pengganti (jika kontrak habis)
Mapping beban kerja & backup antar fungsi
📎 Output: Struktur kerja baru & distribusi tanggung jawab

6. Analisis & Mitigasi Risiko Internal

Identifikasi risiko dari strategi implementasi
Buat daftar mitigasi: pelatihan cepat, kontrol kualitas, SOP pendamping
📎 Output: Daftar risiko dan strategi pencegahannya

7. Timeline Implementasi & Prioritas

Breakdown mingguan:
Minggu 1: Eksekusi quick wins
Minggu 2–3: Perbaikan struktural & SOP
Minggu 4: Evaluasi dan scaling
Tandai urutan prioritas berdasarkan urgensi
📎 Output: Timeline visual implementasi

8. KPI & Indikator Keberhasilan

Tetapkan parameter pengukuran:
Waktu pengerjaan desain/layout
% proyek yang on-time
Durasi approval desain
Monitoring mingguan berbasis data
📎 Output: Daftar KPI & baseline evaluasi

9. Alur Komunikasi & Tools Pendukung

Tetapkan kanal resmi koordinasi
SOP update status (harian/2-harian)
Gunakan dashboard operasional untuk pantauan resmi bersama
📎 Output: Alur komunikasi & tanggung jawab pelaporan

10. Monitoring & Evaluasi

Jadwalkan evaluasi mingguan
Format laporan progres, kendala, rekomendasi
Feedback loop dari staf & head
📎 Output: Template monitoring mingguan

11. Manajemen Risiko Hubungan Klien

Identifikasi klien terdampak keterlambatan
Mapping risiko komplain & penalti
Prioritaskan produksi untuk proyek klien high-risk
Tunjuk PIC hubungan klien
📎 Output: Peta proyek klien + strategi prioritas eksekusi

12. Mitigasi Komplain dan Kompensasi

Siapkan template klarifikasi ke klien
Buat daftar opsi goodwill/kompensasi:
Diskon keterlambatan (mis. 5%)
Bonus layanan atau produk
Catat semua interaksi untuk evaluasi pasca-proyek
📎 Output: Template komunikasi klien + daftar kompensasi proaktif


Want to print your doc?
This is not the way.
Try clicking the ⋯ next to your doc name or using a keyboard shortcut (
CtrlP
) instead.