PPIC

Intisari

📘 Fungsi: PPIC

1. Deskripsi Realita Saat Ini

Head PPIC bertanggung jawab atas pengaturan timeline produksi, pengelolaan order dari klien, serta monitoring kapasitas kerja produksi.
Struktur tim PPIC saat ini tidak mendukung: kekurangan personil dan kehilangan sebagian otoritas penting atas jadwal dan kapasitas produksi. Jika semua sentral dan goals dari produksi sendiri itu adalah waktu maka ppic adalah tim yang 100% harus kuat
Tidak ada SOP bertahap pada tahapan-tahapan produksi yang menjadi pegangan teknis kerja harian.
Kekuatan eksekusi PPIC lemah karena banyak keputusan harus disesuaikan di luar sistem (intervensi ad-hoc).
Tidak tersedia dashboard KPI untuk real-time monitoring.
Digitalisasi administrasi jadwal produksi belum optimal; masih banyak proses manual.

2. Analisis Akar Masalah

a) Aspek Teknis

Tidak ada otomatisasi validasi jadwal setelah materi klien diterima → jadwal manual → rawan kesalahan. dan terlalu customize
Belum ada penggunaan sistem dashboard tracking produksi harian.

b) Aspek Fundamental Sistem

Struktur SOP tidak mendetail tahap per tahap → SOP masih pada level besar (makro), bukan teknis operasional.
Sistem otorisasi jadwal dan deadline kurang jelas → mudah diintervensi → melemahkan fungsi kontrol PPIC.
Strategi organisasi yang kurang memperhitungkan domino effect antar divisi.

c) Aspek Jabatan

Jumlah SDM kurang: idealnya perlu tambahan minimal 1 orang staf admin PPIC.
Fungsi otoritas PPIC dikurangi: padahal harusnya justru diperkuat untuk menjaga alur produksi.
Peran monitoring kapasitas tim tidak berjalan optimal karena kurangnya kontrol formal.

3. Kebutuhan Revisi Struktur atau Fungsi

Penambahan minimal 1 staf admin PPIC untuk membantu input jadwal, laporan progress, dan validasi administrasi produksi.
Perkuat sistem otorisasi: jadwal dan kapasitas produksi harus tunduk di bawah pengaturan PPIC (tidak mudah diubah ad-hoc).
Buat SOP detail untuk seluruh tahap kerja produksi harian.
Implementasikan dashboard produksi (real-time capacity tracking & deadline control).

4. Harapan Spesifik Per Fungsi

PPIC menjadi pengendali utama seluruh alur produksi: dari input order hingga output hasil produksi.
Bisa memberikan peringatan dini ketika ada potensi keterlambatan atau beban kerja melebihi kapasitas.
PPIC mampu menjamin ketepatan waktu 100% untuk seluruh project.
Menjadi divisi kunci dalam efisiensi, efektivitas, dan integritas eksekusi produksi perusahaan.

5. Peluang Penguatan ke Depan

Dengan memperkuat otoritas PPIC:
Timeline produksi lebih terkontrol dan lebih sedikit perubahan mendadak.
Administrasi data produksi lebih akurat untuk analisa kinerja harian/mingguan/bulanan.
Peningkatan akurasi kapasitas produksi → menghindari overload/underload team produksi.
Dengan adanya dashboard KPI:
Monitoring progres real-time akan lebih transparan.
Analisa bottleneck lebih cepat diidentifikasi.

6. Evaluasi Jabatan

Table 1
Jabatan
Evaluasi
Head PPIC
Tetap diperlukan. Tapi fungsi otoritas produksi harus diperkuat, tidak hanya sekadar admin.
Staff Admin PPIC (baru)
Perlu dibuat. Fokus membantu administrasi input-output jadwal, laporan progress, data kapasitas.
There are no rows in this table
Ringkasan simpulannya:
PPIC saat ini tidak cukup kuat sebagai pengendali produksi karena SDM kurang, otoritas lemah, SOP kurang rinci, dan sistem digital minim.
Kunci solusi: Tambah staf admin + perkuat otoritas PPIC + buat SOP rinci + bangun dashboard produksi.
Want to print your doc?
This is not the way.
Try clicking the ⋯ next to your doc name or using a keyboard shortcut (
CtrlP
) instead.