Design

Intisari

📘 Fungsi: Desain Grafis

1. Deskripsi Realita Saat Ini

Head Visual bertugas mengelola standar desain visual, output layout buku, dan pengawasan Quality Control (QC).
Saat ini, struktur tim tidak mendukung:
Tidak ada Koordinator Designer
Tidak ada Koordinator Layouter
Tidak ada Staff QC khusus
Beban kerja Head Visual sangat besar karena harus mengontrol berbagai lini (desain, layout, QC, setting cetak) sendiri.
Belum ada SOP rinci per tahapan kerja (mulai dari request desain, review, revisi, hingga QC akhir).
Tools yang digunakan masih dasar: Adobe Photoshop, CorelDraw, Canva, namun digitalisasi alur kerja masih minim.
Tidak ada dashboard monitoring timeline desain secara real-time.
Kolaborasi antar tim rendah — keterlambatan atau bottleneck desain sering tidak terdeteksi lebih awal.
Dipaksa menjadi bottleneck — kapasitas tim tidak bisa menerima ledakan order masuk dengan ketidak teraturan order setiap minggu sampai ke bulan

2. Analisis Akar Masalah

a) Aspek Teknis

Belum ada alur kerja berbasis dashboard untuk:
Pemberian task
Monitoring pengerjaan
Status review sampai revisi
Masih manual dan rawan miss di tracking pengerjaan layout.

b) Aspek Fundamental Sistem

Tidak ada struktur koordinasi di level bawah Head Visual → menyebabkan kontrol menjadi sangat terpusat dan lambat karena merujuk pada satu jabatan yaitu head visual.
Tidak tersedia SOP tahapan teknis per proses kerja.
Pemberian tugas, pergantian prioritas desain, dan update progress belum terintegrasi sistem digital.

c) Aspek Jabatan

Kebutuhan jabatan baru: Koordinator Designer, Koordinator Layouter, Staff QC pada layout dan design.
Jabatan yang ada sekarang terlalu sedikit untuk meng-cover beban proyek visual yang besar dan terus bertambah.

3. Kebutuhan Revisi Struktur atau Fungsi

Tambah Koordinator Designer untuk membawahi dan mengatur prioritas kerja tim desain.
Tambah Koordinator Layouter untuk mengelola alur pengerjaan layout buku.
Tambah Staff QC Visual (layout dan design) untuk melakukan pengecekan hasil akhir file desain/layout sebelum naik cetak.
Buat SOP detail untuk alur kerja visual dan revisi.
Bangun sistem dashboard kerja berbasis digital untuk memonitor task, deadline, status review, dan revisi.

4. Harapan Spesifik Per Fungsi

Divisi Visual menjadi pilar kekuatan kreatif perusahaan, menghasilkan karya inovatif, berkualitas tinggi, dan on time.
Semua file desain dan layout terkontrol jadwal dan standar kualitasnya.
Head Visual berfokus pada supervisi kreatif dan tidak lagi terbebani dengan micromanagement teknis.
Meningkatkan efisiensi pengerjaan hingga 20–30% dari kondisi sekarang.

5. Peluang Penguatan ke Depan

Dengan tambahan Koordinator dan Staff QC:
Alur desain lebih terstruktur, pengawasan lebih merata.
Revisi desain lebih cepat karena ada tracking terkontrol.
Kualitas output meningkat tanpa bergantung pada pengecekan manual oleh satu orang.
Dengan dashboard monitoring:
Progress pengerjaan lebih transparan dan dapat dipantau semua pihak terkait (Visual, Project, Produksi).
Dengan SOP rinci:
Setiap anggota baru atau lama lebih cepat paham alur kerja tanpa banyak penyesuaian pribadi.

6. Evaluasi Jabatan

Table 3
Jabatan
Evaluasi
Head Visual
Tetap diperlukan. Tapi perlu difokuskan pada pengawasan kreatif, bukan operasional harian.
Koordinator Designer (baru)
Perlu dibuat. Untuk manajemen tugas desain kreatif dan distribusi task.
Koordinator Layouter (baru)
Perlu dibuat. Untuk mengelola distribusi pekerjaan layout buku tahunan.
Staff QC Visual (baru)
Perlu dibuat. Untuk memastikan kualitas file desain sebelum cetak, mengurangi revisi klien.
There are no rows in this table
Ringkasan simpulannya:
Divisi Desain Grafis saat ini kewalahan karena kekurangan struktur middle management.
Kunci solusi: Tambah Koordinator Designer + Koordinator Layouter + Staff QC Visual + buat SOP alur visual + implementasi dashboard.

Want to print your doc?
This is not the way.
Try clicking the ⋯ next to your doc name or using a keyboard shortcut (
CtrlP
) instead.