Panduan Lembar Kerja Wajib Penyelesaian Produksi 2025
Dokumen ini merupakan arahan teknis bagi Manager Produksi dan Head Produksi (Koordinator) dalam menyiapkan 7 lembar kerja utama yang wajib dilampirkan untuk mendukung penyelesaian backlog produksi tahun 2025. Seluruh lembar kerja ini adalah syarat minimum agar pelaksanaan evaluasi dan perbaikan proses produksi Q2 dapat berjalan dengan arah yang terukur dan terpantau oleh COO serta CEO.
Lembar Kerja Wajib (6 dokumen)
Harus disiapkan dan dilampirkan minggu ini, karena merupakan fondasi perbaikan:
Rekap Backlog Produksi (Google Sheets) Data Kapasitas Tim & Alat (Google Sheets) Catatan Masalah Produksi (Google Docs) Tabel Tindakan Quick Wins & PIC (Google Sheets) Timeline & Prioritas Mingguan (Google Sheets) Template Monitoring Mingguan (Google Docs) Daftar Proyek Berisiko & Estimasi Kompensasi (Google Sheets) 1. Rekap Backlog Produksi
Tujuan: Mengidentifikasi proyek yang masih tertunda, status terkini, serta potensi keterlambatan. Dikerjakan Saat Outline: 1 – Screening Masalah dan Kondisi Lapangan Koordinator: Menyediakan data status proyek harian dari tim teknis. Manager Produksi: Menyusun rekap berdasarkan data tersebut. COO: Memvalidasi prioritas & memastikan backlog terpetakan lengkap. Status Layout, Desain, Cetak Prioritas (Tinggi/Sedang/Rendah) Contoh:
Tabel Contoh Rekap Backlog Produksi
2. Data Kapasitas Tim & Alat
Tujuan: Mengukur kapasitas kerja real tim produksi dan alat bantu yang digunakan. Dikerjakan Saat Outline: 1 & 5 – Pemetaan SDM dan Reorganisasi Koordinator: Mengumpulkan data personel, tools, dan jam kerja dari masing-masing tim. Manager Produksi: Menyusun rekap per divisi dan menandai risiko. COO: Mengevaluasi keseimbangan beban kerja antar tim. Kapasitas Produksi Harian Tools/Software yang Digunakan Risiko (cuti, overload, kontrak) Contoh:
Tabel Data Kapasitias Tim & Alat
3. Catatan Masalah Produksi
Tujuan: Menginventarisasi kendala nyata di tiap titik proses (layout, desain, cetak). Dikerjakan Saat Outline: 1 & 2 – Screening dan Akar Masalah Koordinator: Mencatat masalah teknis harian dan diskusi tim. Manager Produksi: Menyusun dokumen catatan masalah berdasarkan laporan koordinator. COO: Mengelompokkan masalah strategis untuk solusi lintas tim. Dampaknya terhadap Proyek Saran Awal Solusi dari Tim Contoh:
Divisi: Layout
Masalah: Terlalu banyak revisi minor dari OSIS
Dampak: Proyek molor 4 hari dari jadwal
Penyebab: Tidak ada SOP revisi jumlah maksimal
Saran: Batasi 2x revisi & briefing awal ke klien
4. Tabel Tindakan Quick Wins & PIC
Tujuan: Merinci aksi-aksi cepat dalam 1 minggu ke depan untuk percepatan penyelesaian backlog. Dikerjakan Saat Outline: 3 & 4 – Strategi & Implementasi Taktis Manager Produksi: Menyusun daftar tindakan berdasarkan kebutuhan. Koordinator: Menentukan PIC dan estimasi waktu realistis. COO: Memastikan tindakan berdampak dan dapat dieksekusi cepat. PIC (Nama Penanggung Jawab) Status (Belum/Proses/Selesai) Contoh:
Tabel Tindakan Quick Wins & PIC
5. Timeline & Prioritas Mingguan
Tujuan: Visualisasi eksekusi mingguan agar progres tiap tindakan dapat dimonitor. Dikerjakan Saat Outline: 7 – Implementasi dan Prioritas Mingguan Manager Produksi: Menyusun urutan dan prioritas kegiatan. Koordinator: Memberikan estimasi waktu pengerjaan dan progres realisasi. COO: Memantau pelaksanaan mingguan & menentukan fokus per minggu. Contoh:
Tabel Timeline & Prioritas Mingguan
6. Template Monitoring Mingguan
Tujuan: Menjadi bahan laporan singkat untuk COO dan manajemen setiap pekan. Dikerjakan Saat Outline: 10 – Monitoring & Evaluasi Koordinator: Mengisi laporan lapangan berdasarkan pengamatan harian. Manager Produksi: Menyusun laporan lengkap dan mengirim ke COO. COO: Mengkaji laporan dan menyusun rekomendasi lanjutan ke CEO. Contoh:
Ringkasan Progres:
6 dari 9 proyek backlog berhasil masuk fase desain.
Kendala:
Banyak approval desain menumpuk, revisi tidak terkendali.
Tindakan Korektif:
Supervisor langsung review 3x sehari.
Permintaan Dukungan:
Tambahan freelance desain urgent untuk 1 minggu.
Catatan:
Tim layout mulai overload, perlu evaluasi distribusi.
7. Daftar Proyek Berisiko & Estimasi Kompensasi
Tujuan: Mengidentifikasi proyek yang berisiko tinggi mengalami keterlambatan dan memperkirakan bentuk kompensasi yang mungkin diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan klien. 1 – Screening Masalah dan Kondisi Lapangan 6 – Analisis & Mitigasi Risiko Internal 11 & 12 – Risiko Hubungan Klien dan Kompensasi Koordinator Produksi: Melaporkan status progres proyek serta mengidentifikasi penyebab potensi keterlambatan. Manager Produksi: Menentukan klasifikasi risiko serta menyusun estimasi kompensasi atau tindakan goodwill yang relevan. COO: Menentukan prioritas eksekusi cepat dan mengambil keputusan strategis terhadap penanganan klien yang terdampak. Risiko Keterlambatan (Tinggi/Sedang/Rendah) Estimasi Kompensasi (jenis + nilai estimasi) Contoh:
Tabel Daftar Proyek Berisiko & Estimasi Kompensasi