Berikut penjabaran lengkap dan terstruktur mengenai Metode TQM (Total Quality Management) yang selaras dengan Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan.

🔍 1. Pengertian TQM

Total Quality Management (TQM) adalah metode manajemen strategis yang menekankan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) pada seluruh proses organisasi, dengan melibatkan semua pihak dalam organisasi untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan budaya kerja demi kepuasan pelanggan dan keberlanjutan bisnis.
🧩 Kata kuncinya : TQM bersifat Holistik, mencakup aspek Manajerial, Teknis, Budaya, dan Operasional.
⚙️ 2. Prinsip-Prinsip Utama TQM
Prinsip
Penjelasan Singkat
Fokus pada Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah pusat dari setiap aktivitas.
Keterlibatan Total
Semua karyawan terlibat aktif dalam peningkatan kualitas.
Pendekatan Proses
Kinerja lebih efektif jika dilihat sebagai rangkaian proses.
Sistem Manajemen Terpadu
Visi, misi, nilai, dan kebijakan kualitas menjadi satu kesatuan.
Perbaikan Berkelanjutan (Kaizen)
Terus mencari cara untuk lebih baik pada setiap proses dan hasil
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Data dan analisis sebagai dasar pengambilan keputusan.
Komunikasi Efektif
Aliran informasi yang terbuka dan jelas antar semua level.
There are no rows in this table
🎯 3. Presentase Keterkaitan dengan Visi, Misi, dan Nilai
Elemen
Kesesuaian dengan TQM
Penjelasan
Visi
95%
TQM mendorong inovasi, keberlanjutan, dan mendukung pertumbuhan ekosistem lewat budaya dan kualitas.
Misi 1 (produk kreatif relevan pasar)
90%
TQM meningkatkan kualitas produk secara berkelanjutan mengikuti dinamika pasar.
Misi 2 (efisiensi & efektivitas teknologi & data)
95%
TQM sangat berfokus pada sistem berbasis proses dan pengambilan keputusan berbasis data.
Misi 3 (ekosistem kolaboratif)
85%
TQM mendorong partisipasi organisasi lintas fungsi.
Misi 4 (pengembangan SDM internal)
95%
Keterlibatan total dan pelatihan berkelanjutan adalah bagian inti TQM.
Misi 5 (model adaptif & inovatif)
90%
Perbaikan terus-menerus pada aspek finansial, mendorong inovasi dan adaptasi proses.
Nilai - Kreativitas, Inovatif, Adaptif, Kolaboratif, Integritas, Efisien
95%
Nilai-nilai ini sejalan dengan budaya organisasi berbasis TQM.
There are no rows in this table
➡️ Rata-rata keterkaitan objektif: ±93,3%
⚖️ 4. Kelemahan dan Kekuatan
Aspek
Penjelasan
Kekuatan
- Menyelaraskan seluruh organisasi pada tujuan kualitas dan perbaikan.
- Mendorong budaya kolaboratif dan pengambilan keputusan berbasis data.
- Cocok untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Kelemahan
- Implementasi memerlukan waktu, pelatihan, dan konsistensi.
- Proses perubahan budaya tidak instan, resistensi internal bisa tinggi.
- Membutuhkan komitmen penuh dari level tertinggi ke terbawah.
There are no rows in this table
📏 5. Ukuran Metode Implementatif & Alat Ukurnya
Ukuran
Alat Ukur
Peningkatan kualitas proses dan output
Audit kualitas internal, FMEA, Six Sigma
Kepuasan pelanggan meningkat
Survei kepuasan pelanggan (CSAT, NPS)
Keterlibatan tim meningkat
Skor engagement SDM, forum evaluasi berkala
Efisiensi operasional meningkat
Time-to-market, lead time, time in process
Kepatuhan SOP dan standar mutu
Checklist QC pada setiap tahapan, evaluasi forum kerja
There are no rows in this table
🔄 6. Bagaimana Jika Metode Berubah di Tengah Jalan?
Implikasi
Penjelasan
Kebingungan Operasional
Perubahan metode tanpa strategi transisi bisa membuat tim bingung, kehilangan arah.
Penurunan Kualitas Implementasi
Jika pergantian metode tidak mempertimbangkan keberlanjutan, bisa menyebabkan friksi dan stagnasi.
Resistensi Budaya
Proses adaptasi ulang budaya bisa memperlambat progres.
There are no rows in this table

Want to print your doc?
This is not the way.
Try clicking the ⋯ next to your doc name or using a keyboard shortcut (
CtrlP
) instead.