Metrik ini mengukur seberapa banyak test case yang berhasil dieksekusi selama sprint, serta seberapa banyak yang berhasil (pass). Tujuannya adalah memastikan semua test case yang direncanakan benar-benar dijalankan, dan memberi gambaran tingkat keberhasilan eksekusi test case.
Contoh :
Pada Sprint 12, terdapat 10 backlog story (main task) dimana QA membuat 120 test case (Planned Test Cased). Kemudian ketika sprint review, yang berhasil di eksekusi sebanyak 110 test case (Executed Test Cased), dengan sebanyak 100 test case PASS (Passed Test Case).
TER ≥ 90% → Highly Executed
Hampir semua test case dijalankan. Coverage testing dianggap sangat baik, menunjukkan perencanaan dan eksekusi testing yang efektif. TER 70–89% → Moderately Executed
Sebagian besar test case dijalankan, namun masih ada yang belum dieksekusi (mungkin karena blocker atau keterbatasan waktu). TER < 70% → Low Execution
Coverage testing rendah, berpotensi meninggalkan risiko bug tak terdeteksi. Perlu analisis penyebab dan perbaikan kapasitas/scope.
TPR ≥ 90% → Highly Stable
Mayoritas fitur bekerja sesuai ekspektasi. Build dianggap sehat untuk diteruskan ke sprint berikutnya atau untuk persiapan release. TPR 70–89% → Moderately Stable
Masih ada bug yang perlu diperbaiki. Perlu koordinasi dengan tim dev untuk memastikan perbaikan diselesaikan sebelum dimulainya sprint baru, atau kemungkinan untuk carryover ke sprint baru. TPR < 70% → Low Stability
Banyak test case gagal, termasuk kemungkinan bug kritis. Sprint berikutnya harus fokus pada bug fixing selain fokus development fitur baru.