Setelah subtask dibuat, QA mulai membuat test case berdasarkan requirement dan design yang telah disepakati di fase sebelumnya.
1️⃣ Test Case per Sprint
Test case dari tiap Sprint dibuat menggunakan Coda dan dikelompokkan sesuai dengan backlog story (main task), sehingga memudahkan untuk melihat report testing keseluruhan selama Sprint maupun detail report testing dari tiap backlog story nya.
2️⃣ Lampirkan Test Case
Lampirkan link Test Case pada main task dan subtask yang sudah dibuat, hal ini bertujuan untuk memudahkan siapapun yang ingin mengakses test case dan ingin melihat testing report.
3️⃣ Master Test Case
Semua test case dari tiap sprint nanti nya akan dikumpulkan dalam satu dokumen Master Test Case. Test Case di dalam dokumen ini akan dikelompokan berdasarkan Feature dan Module. Manfaat dari adanya dokumen ini adalah :
Memudahkan mapping test case yang bisa diotomasi di masa depan. Menjadi referensi saat regression test, smoke test, atau sanity test. Berfungsi sebagai dokumentasi untuk siapapun dalam mengeksplorasi produk.