Ketika QA menemukan defect atau ketidaksesuaian saat pengujian, proses bug reporting dilakukan agar issue dapat segera diperbaiki dan progress sprint tetap terjaga.
1️⃣ Create Tiket Feedback
QA membuat tiket langsung di Jira. Beri tag [Feedback] untuk memudahkan filtering dan pelacakan. Tiket feedback ditempatkan sebagai subtask dari main task/backlog story yang sedang diuji. Assign tiket feedback ke developer terkait. Contoh : [Feedback] [Judul Feedback] 2️⃣ Bug Report Format
Laporan bug harus detail, jelas, dan dapat di reproduce oleh developer. Bisa dibuat dalam bentuk tabel dengan 3 kolom + 1 kolom optional.
Tuliskan deskripsi temuan sejelas mungkin. Sertakan step to reproduce bila perlu. Tambahkan bukti visual: screenshot atau screen recording. Jelaskan hasil yang seharusnya sesuai dengan requirement/acceptance criteria. Contoh: User harus berhasil login dan diarahkan ke dashboard. Diisi setelah perbaikan selesai dan QA melakukan retest. Dokumentasikan hasil retest (screenshot atau screen recording) agar menjadi evidence hasil setelah fixing feedback. Kolom status ini bersifat optional, akan dibutuhkan ketika misal dalam 1 tiket feedback itu terdapat beberapa feedback. Biasanya perihal feedback UI dan copywriting. 4️⃣ Communication & Follow-Up
QA bisa berdiskusi dengan developer untuk menjelaskan bug jika diperlukan (misalnya bug sulit direproduksi). Setelah developer melakukan perbaikan, QA melakukan retest dan mengupdate status tiket. Done: Jika bug sudah fixed → tiket bisa ditutup. In Progress: Jika bug masih muncul → tiket dikembalikan ke developer kembalikan tiket ke In Progress. 5️⃣ Attach to Testing Report per Sprint
Lampirkan link tiap tiket feedback nya ke dokumen Testing Report per Sprint. Tujuannya untuk menghitung ada berapa banyak feedback yang ditemukan di fase development, ini dibutuhkan untuk perhitungan matrics yang ada.