Penjelasan: Prinsip timbal balik mengacu pada kecenderungan manusia untuk membalas kebaikan yang diterima. Dalam konteks ini, jika guru atau orang tua memulai dengan memberikan dukungan atau informasi yang bermanfaat, pihak lainnya akan merasa terdorong untuk memberikan timbal balik yang setara.
Contoh: Guru memulai pertemuan dengan orang tua dengan memberikan laporan perkembangan positif anak, seperti peningkatan dalam keterampilan sosial atau kemajuan dalam pembelajaran. Ini bisa mendorong orang tua untuk berbagi informasi penting tentang perilaku anak di rumah yang bisa membantu guru dalam mengelola anak tersebut di sekolah.
Commitment and Consistency (Komitmen dan Konsistensi)
Penjelasan: Orang cenderung ingin terlihat konsisten dengan komitmen yang mereka buat sebelumnya. Dengan menekankan pentingnya komitmen dan menunjukkan konsistensi dalam tindakan, seorang guru atau orang tua dapat membangun kredibilitas dan memastikan pihak lain mengikuti janji mereka.
Contoh: Guru meminta komitmen dari orang tua untuk melibatkan anak dalam aktivitas membaca setiap malam. Kemudian, guru secara konsisten memberikan laporan tentang bagaimana aktivitas tersebut berdampak positif pada kemampuan membaca anak. Orang tua akan merasa terdorong untuk terus melaksanakan komitmen tersebut karena ingin melihat konsistensi dalam kemajuan anak.
Social Proof (Bukti Sosial)
Penjelasan: Bukti sosial mengacu pada kecenderungan orang untuk mengikuti tindakan orang lain, terutama dalam situasi ketidakpastian. Melihat apa yang dilakukan oleh orang lain dapat mempengaruhi keputusan individu.
Contoh: Guru dapat menunjukkan bahwa banyak orang tua lain yang telah berhasil membantu anak-anak mereka meningkatkan perilaku dengan mengikuti metode tertentu, seperti memberikan waktu khusus untuk bermain bersama setiap hari. Ini akan memberikan keyakinan kepada orang tua bahwa metode tersebut efektif dan layak untuk dicoba.
Authority (Otoritas)
Penjelasan: Orang cenderung lebih patuh terhadap permintaan dari figur otoritas. Menggunakan otoritas secara etis dalam komunikasi dapat membantu mempengaruhi keputusan pihak lain.
Contoh: Guru, sebagai figur otoritas dalam pendidikan anak, dapat memberikan rekomendasi tentang strategi manajemen perilaku yang efektif di rumah. Orang tua lebih cenderung mengikuti saran ini karena menganggap guru memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih dalam bidang tersebut.
Liking (Kesukaan)
Penjelasan: Orang lebih cenderung mengatakan 'ya' kepada orang yang mereka sukai. Faktor-faktor seperti kesamaan, pujian, dan kerjasama dapat meningkatkan rasa suka.
Contoh: Guru dapat membangun hubungan baik dengan orang tua dengan mengakui upaya orang tua dalam mendukung pendidikan anak, dan menunjukkan minat pada cerita atau pengalaman pribadi mereka. Hal ini akan menciptakan rasa suka dan kepercayaan, memudahkan komunikasi dan kerjasama dalam menangani perkembangan atau masalah perilaku anak.
Scarcity (Keterbatasan)
Penjelasan: Keterbatasan mengacu pada prinsip bahwa orang cenderung memberi nilai lebih pada hal-hal yang langka atau sulit didapat. Meningkatkan persepsi keterbatasan dapat mendorong orang untuk bertindak cepat.
Contoh: Guru dapat menjelaskan kepada orang tua bahwa kesempatan untuk mengikuti program bimbingan khusus untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus hanya tersedia untuk beberapa anak saja. Ini akan mendorong orang tua untuk segera mengambil tindakan dan mendaftarkan anak mereka dalam program tersebut.
Want to print your doc? This is not the way.
Try clicking the ⋯ next to your doc name or using a keyboard shortcut (