Kelelahan dan Iritabilitas: Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup tidur cenderung mudah lelah dan iritabel, yang menyebabkan mereka lebih rewel dan sulit diatur. Kurangnya tidur membuat anak lebih rentan terhadap emosi negatif seperti kecemasan dan depresi.
Penurunan Konsentrasi: Kekurangan tidur mengurangi kemampuan anak untuk berkonsentrasi
Kurang Bermain
Energi Tak Tersalurkan: Bermain adalah cara anak-anak mengekspresikan energi mereka. Kekurangan waktu bermain membuat mereka gelisah dan frustrasi.
Pengembangan Sosial Terhambat: Bermain dengan teman sebaya membantu anak-anak belajar keterampilan sosial seperti berbagi dan bekerja sama. Tanpa waktu bermain, perkembangan keterampilan ini terhambat.
Sering Cemas
Ketidakmampuan Mengatasi Situasi Baru: Anak-anak yang cemas mungkin kesulitan mengatasi situasi baru atau menantang, membuat mereka tampak sulit diatur.
Perilaku Menghindar: Anak-anak yang cemas sering menghindari situasi yang dianggap menakutkan atau mengancam, tampak sebagai ketidakpatuhan.
Ledakan Emosi: Kecemasan dapat memicu ledakan emosi seperti menangis atau marah, membuat anak sulit diatur.
Sering Stres
Perubahan Perilaku Mendadak: Anak yang mengalami stres mungkin menunjukkan perubahan perilaku tiba-tiba seperti menjadi lebih menarik diri atau agresif.
Masalah Fisik: Stres menyebabkan gejala fisik seperti sakit perut atau sakit kepala yang mempengaruhi perilaku anak.
Gangguan Tidur: Stres mempengaruhi pola tidur anak, memperburuk perilaku sulit akibat kurang tidur.
Punya Trauma
Respon Emosional Intens: Anak-anak yang mengalami trauma mungkin menunjukkan respon emosional yang intens terhadap situasi biasa, menjadi sangat takut, marah, atau sedih.
Perilaku Berulang: Anak-anak yang trauma sering mengulang perilaku tertentu sebagai cara mengatasi pengalaman traumatis, tampak sebagai perilaku tidak biasa.
Masalah Kepercayaan: Trauma mempengaruhi kemampuan anak untuk mempercayai orang lain, membuat mereka tampak sulit diatur atau menarik diri dari interaksi sosial.
Punya Berkebutuhan Khusus
Kesulitan dalam Komunikasi: Anak-anak dengan kebutuhan khusus mungkin mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, menyebabkan frustrasi dan perilaku sulit diatur.
Perilaku Tidak Biasa: Beberapa anak dengan kebutuhan khusus menunjukkan perilaku tidak biasa atau stereotip, seperti gerakan berulang atau kesulitan beralih kegiatan.
Sensitivitas Lingkungan: Anak-anak dengan kebutuhan khusus mungkin sensitif terhadap rangsangan lingkungan tertentu, seperti suara keras atau cahaya terang, yang memicu perilaku sulit.
Want to print your doc? This is not the way.
Try clicking the ⋯ next to your doc name or using a keyboard shortcut (