DOKUMEN IMPLEMENTASI METODE KERJA TQM + PDCA UNTUK LEVEL-C (Mengacu pada Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan)
1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka membangun sistem kerja yang terstruktur, bermutu, dan berkelanjutan sesuai dengan Visi, Misi, dan Nilai (VMV) perusahaan, maka diterapkan pendekatan Total Quality Management (TQM) sebagai metode utama, didampingi oleh metode PDCA (Plan-Do-Check-Act) sebagai penguat evaluasi.
Metode ini difokuskan untuk digunakan oleh jajaran Level-C: CMO, COO, CFO, dan CHRO, guna memperkuat sistem manajerial lintas fungsi serta menjaga keselarasan arah strategis perusahaan.
2. TUJUAN IMPLEMENTASI
Menanamkan budaya mutu di seluruh proses strategis perusahaan. Menjaga keselarasan antara operasional harian dan arah jangka panjang. Menumbuhkan budaya reflektif, kolaboratif, dan adaptif dalam pengambilan keputusan. 3. PRINSIP PANDUAN STRATEGIS
TQM sebagai fondasi manajemen mutu lintas fungsi. PDCA sebagai siklus pengendali kebijakan dan perbaikan berkelanjutan. Audit internal dan refleksi strategi sebagai penggerak perubahan. 4. TAHAPAN IMPLEMENTASI UNTUK LEVEL-C
Plan: Menjabarkan visi dan misi ke dalam kebijakan strategis Do: Pelaksanaan kebijakan melalui SOP, struktur kerja, dan pengendalian mutu. Check: Audit pelaksanaan kebijakan lintas unit dan evaluasi kinerja strategis. Act: Penyesuaian, perbaikan kebijakan, serta penguatan budaya mutu berdasarkan hasil evaluasi. 5. PEMETAAN IMPLEMENTASI PER FUNGSI LEVEL-C
5.1 CMO (Chief Marketing Officer)
Fokus pada kualitas pesan merek, pengalaman pelanggan, dan feedback sistematis. Gunakan PDCA untuk menyesuaikan strategi komunikasi dengan dinamika pasar. Terapkan TQM untuk membangun standar pelayanan dan voice-of-customer system. 5.2 COO (Chief Operating Officer)
Terapkan prinsip TQM dalam standarisasi operasional dan optimalisasi proses. Gunakan PDCA untuk forum refleksi bulanan antar tim produksi, dan tim support. Pastikan seluruh aktivitas terhubung ke indikator mutu dan perbaikan lintas unit. 5.3 CFO (Chief Financial Officer)
Implementasi TQM dalam sistem audit, pelaporan keuangan, dan manajemen risiko. PDCA digunakan untuk pengendalian dan evaluasi kebijakan anggaran berbasis performa. Budaya mutu diterapkan dalam sistem transparansi dan integritas keuangan. 5.4 CHRO (Chief Human Resource Officer)
TQM dijadikan dasar dalam pengembangan budaya kerja dan evaluasi SDM. Gunakan PDCA untuk siklus evaluasi kompetensi, retensi, dan efektivitas pelatihan. Fokus pada integritas, adaptasi budaya, dan kapabilitas SDM. 6. KESESUAIAN DENGAN VISI, MISI, NILAI PERUSAHAAN
➡️ Rata-rata Kesesuaian: ~93,3% ✅
7. PENUTUP
Penerapan metode TQM + PDCA pada level strategis memberikan arah kerja yang selaras dengan VMV perusahaan. Strategi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas, tapi juga membentuk budaya reflektif dan sistematis yang dibutuhkan dalam pertumbuhan jangka panjang.
Level-C diharapkan menjadi role model dalam penerapan prinsip-prinsip mutu untuk menjamin konsistensi arah dan keberhasilan organisasi secara menyeluruh.