📘 DOKUMEN STRATEGI IMPLEMENTASI METODE TQM + PDCA

Implementasi pada C-Level

DOKUMEN IMPLEMENTASI METODE KERJA TQM + PDCA UNTUK LEVEL-C (Mengacu pada Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan)

1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka membangun sistem kerja yang terstruktur, bermutu, dan berkelanjutan sesuai dengan Visi, Misi, dan Nilai (VMV) perusahaan, maka diterapkan pendekatan Total Quality Management (TQM) sebagai metode utama, didampingi oleh metode PDCA (Plan-Do-Check-Act) sebagai penguat evaluasi.
Metode ini difokuskan untuk digunakan oleh jajaran Level-C: CMO, COO, CFO, dan CHRO, guna memperkuat sistem manajerial lintas fungsi serta menjaga keselarasan arah strategis perusahaan.

2. TUJUAN IMPLEMENTASI

Menanamkan budaya mutu di seluruh proses strategis perusahaan.
Menjaga keselarasan antara operasional harian dan arah jangka panjang.
Menumbuhkan budaya reflektif, kolaboratif, dan adaptif dalam pengambilan keputusan.

3. PRINSIP PANDUAN STRATEGIS

TQM sebagai fondasi manajemen mutu lintas fungsi.
PDCA sebagai siklus pengendali kebijakan dan perbaikan berkelanjutan.
Audit internal dan refleksi strategi sebagai penggerak perubahan.

4. TAHAPAN IMPLEMENTASI UNTUK LEVEL-C

Plan: Menjabarkan visi dan misi ke dalam kebijakan strategis
Do: Pelaksanaan kebijakan melalui SOP, struktur kerja, dan pengendalian mutu.
Check: Audit pelaksanaan kebijakan lintas unit dan evaluasi kinerja strategis.
Act: Penyesuaian, perbaikan kebijakan, serta penguatan budaya mutu berdasarkan hasil evaluasi.

5. PEMETAAN IMPLEMENTASI PER FUNGSI LEVEL-C

5.1 CMO (Chief Marketing Officer)

Fokus pada kualitas pesan merek, pengalaman pelanggan, dan feedback sistematis.
Gunakan PDCA untuk menyesuaikan strategi komunikasi dengan dinamika pasar.
Terapkan TQM untuk membangun standar pelayanan dan voice-of-customer system.

5.2 COO (Chief Operating Officer)

Terapkan prinsip TQM dalam standarisasi operasional dan optimalisasi proses.
Gunakan PDCA untuk forum refleksi bulanan antar tim produksi, dan tim support.
Pastikan seluruh aktivitas terhubung ke indikator mutu dan perbaikan lintas unit.

5.3 CFO (Chief Financial Officer)

Implementasi TQM dalam sistem audit, pelaporan keuangan, dan manajemen risiko.
PDCA digunakan untuk pengendalian dan evaluasi kebijakan anggaran berbasis performa.
Budaya mutu diterapkan dalam sistem transparansi dan integritas keuangan.

5.4 CHRO (Chief Human Resource Officer)

TQM dijadikan dasar dalam pengembangan budaya kerja dan evaluasi SDM.
Gunakan PDCA untuk siklus evaluasi kompetensi, retensi, dan efektivitas pelatihan.
Fokus pada integritas, adaptasi budaya, dan kapabilitas SDM.
6. KESESUAIAN DENGAN VISI, MISI, NILAI PERUSAHAAN
Elemen Strategis
Persentase Kesesuaian
Alasan
Visi
95%
TQM mendorong kualitas dan keberlanjutan, mendukung visi perusahaan secara langsung.
Misi 1
90%
Penguatan kualitas produk/layanan memastikan relevansi terhadap pasar.
Misi 2
100%
Selaras penuh karena TQM meningkatkan efisiensi berbasis sistem mutu.
Misi 3
85%
Mendorong kolaborasi melalui sistem kerja lintas fungsi dan forum evaluasi.
Misi 4
95%
SDM dilibatkan penuh dalam siklus perbaikan dan peningkatan kapabilitas.
Misi 5
90%
TQM mendukung keberlanjutan finansial melalui stabilitas proses dan kualitas.
Nilai: Kreativitas, Inovatif, Adaptif
85-90%
TQM mendorong inovasi melalui pendekatan sistematis.
Nilai: Kolaboratif, Efisien, Integritas
95-100%
TQM menanamkan nilai kolaborasi, efisiensi, dan akuntabilitas dalam proses.
There are no rows in this table
➡️ Rata-rata Kesesuaian: ~93,3%

7. PENUTUP

Penerapan metode TQM + PDCA pada level strategis memberikan arah kerja yang selaras dengan VMV perusahaan. Strategi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas, tapi juga membentuk budaya reflektif dan sistematis yang dibutuhkan dalam pertumbuhan jangka panjang.
Level-C diharapkan menjadi role model dalam penerapan prinsip-prinsip mutu untuk menjamin konsistensi arah dan keberhasilan organisasi secara menyeluruh.

Want to print your doc?
This is not the way.
Try clicking the ⋯ next to your doc name or using a keyboard shortcut (
CtrlP
) instead.