1. Monitoring Kinerja Keuangan Proyek
Menyajikan performa tiap proyek dari sisi pendapatan, biaya, margin, dan status pembayaran
Mengetahui proyek mana yang untung besar, mana yang mendekati rugi
2. Mengukur Akurasi Estimasi Anggaran
Membandingkan antara anggaran awal vs realisasi biaya
Evaluasi apakah tim budgeting akurat atau perlu revisi metode
3. Evaluasi Produktivitas Tim
Menilai efektivitas penggunaan sumber daya (tenaga, waktu, biaya) pada tiap proyek
Identifikasi tim yang efisien vs proyek yang terlalu banyak revisi atau molor
4. Alat Kendali Cashflow Makro
Memberikan proyeksi cash-in dan cash-out dari seluruh proyek berjalan
Membantu Finance menyesuaikan kebutuhan kas perusahaan dan buffer
5. Alat Deteksi Dini Risiko Operasional
Mengungkap proyek-proyek yang delay, overbudget, atau belum dibayar klien
Proyek bermasalah bisa ditindaklanjuti sebelum berdampak sistemik
6. Menjadi Dasar Rencana Bisnis Periode Berikutnya
Data rekap digunakan untuk menyusun strategi harga, target produksi, dan SDM di periode berikutnya
Memutuskan bahwa proyek < 150 buku kurang layak secara margin
7. Transparansi ke Pimpinan / Pemegang Saham
Menjadi laporan resmi yang menunjukkan kinerja operasional dan keuangan perusahaan secara agregat
Digunakan dalam rapat manajemen, audit internal, dan evaluasi tahunan